1) apa yang dikomunikasikan
2) kapan dikomunikasikan
3)
bagaimana dikomunikasikan.
Hirarki
Protokol
Untuk
mengurangi kerumitan rancangan, sebagian besar jaringan diorganisasi sebagai
tumpukan layer atau level, yang setiap layernya berada di atas layer yang
berada dibawahnya. Jumlah, nama, isi, dan fungsi setiap layer dapat berbeda
dari jaringan yang satu dengan jaringan lainnya. Pada semua jaringan, tujuan
suatu layer adalah untuk memberikan layanan kepada layer yang berada diatasnya.
Peer
adalah entity-entity yang berisi layer yang bersesuaian pada mesin yang
berlainan. Sehingga peer-lah yang melakkomunikasi dengan menggunakan protokol. Tidak
ada data yang dipindahkan secara langsung dari layer n sebuah mesin ke layer n
mesin lainnya. Melainkan setiap layer melewatkan data dan mengontrol informasi
ke layer yang berada dibawahnya, hingga ke layar yang paling atas. Dibawah
layar 1 terdapat medium fisik tempat terjadinya komunikasi. Antara
setiap pasangan layer yang berdekatan terdapat sebuah interface. Interface
menentukan operasi-operasi primitive dan layanan layer yang dibawah kepada layer
yang berada diatasnya. Pertimbangan yang sangat penting menentukan interface
yang bersih yang akan ditempatkan di antara dua layer yang bersangkutan. Setiap
layer membentuk kumpulan fungsi-fungsi yang secara spesifik dapat dimengerti
dengan baik. Untuk mengurangi jumlah informasi yang akan dilewatkan ke antara
dua buah layer (clean-cut interface).
Sebuah
himpunan layer dan protokol disebut arsitektur jaringan. Sebuah arsitektur
harus terdiri dari informasi yang cukup untuk memungkinkan suatu implementasi
menulis suatu program atau membentuk perangkat keras bagi setiap layernya,
sehingga jaringan dapat mentaati sepenuhnya protokol yang cocok. Daftar
protokol yang digunakan oleh suatu sistem, satu protokol perlayar disebut
protocol stack.
Masalah-masalah dalam
Desain Layer :
1.
Setiap layer memerlukan mekanisme pengiden-tifikasian pengirim dan penerima.
Karena sebuah jaringan melibatkan komputer dalam jumlah banyak, ini berarti
diperlukan proses tertentu pada sebuah mesin untuk menentukan dengan siapa
proses itu akan berbicara. Sebagai akibat dari tempat tujuan yang banyak,
diperlukan bermacam-macam bentuk pengalamatan supaya dapat mencapai tempat
tujuan tertentu.
2.
Keputusan desain berhubungan
dengan peraturan transfer data. Sebagian sistem, data hanya bergerak
dalam satu arah (simplex communication), sebagian bergerak pada kedua arahnya,
tapi tidak bisa secara simultan (half-duplex communication), sebagian data
berpindah pada kedua arahnya pada saat yang sama (full-duplex communication).
Protokol harus dapat mementukan dengan berapa logical channel jaringan yang
bersangkutan akan berhubungan, dan juga jenis prioritasnya. Umumnya jaringan
memiliki sedikitnya dua buah logical channel untuk setiap koneksinya. Satu
untuk keperluan data yang biasa, dan satu channel lainnya untuk data yang penting.
3.
Pengendalian error merupakan masalah yang penting yang disebabkan tidak
sempurnanya sirkuit komunikasi fisik. Terdapat banyak kode-kode deteksi error
dan koreksi error. Kedua pihak yang berkomunikasi harus mencapai kesepakatan
tentang yang mana yang akan digunakan. Selain itu, si penerima harus mempunyai berbagai
cara untuk memberitahukan si pengirim bahwa data mana yang telah diterima
dengan benar dan mana yang tidak. Tidak semua channel komunikasi menjaga urutan
pesan yang dikirim kepadanya. Untuk mengatasi kesalahan yang mungkin terjadi
pada pengurutan paket, protokol harus membuat ketentuan secara eksplisit bagi
si penerima mengurutkan kembali potongan-potongan paket yang diterimanya.
4. Bila pengiriman data jauh lebih cepat
dibanding dengan kecepatan penerima, Sehingga melibatkan umpan balik (feedback)
dari penerima ke pengirim, baik secara langsung maupun tidak langsung. Umpan
balik ini berisi tentang keadaan si penerima pada saat itu. Umpan balik lainnya
berisi pembatasan laju transmisi bagi pengirim.
5.
Ketidakmampuan semua proses
untuk menerima pesan yang berukuran besar. Hal ini mengharuskan adanya
mekanisme untuk keperluan pemisahan, pengiriman, dan penggabungan kembali
pesan-pesan.
6.
Proses mengirimkan data yang terlalu kecil. Hal tersebut menyebabkan
inefisiensi. Untuk mengatasinya adalah dengan cara mengga-bungkan pesan-pesan
berukuran kecil itu menjadi sebuah data yang besar.
Perangkat keras untuk komunikasi data :
Peralatan
yang digunakan untuk melakukan interaksi dengan jalur telepon untuk menerima
dan menyalurkan data ke dan dari komputer yang letaknya berjauhan sekali dan
dibedakan :
1. DCE = Data Communication Equipment
Peralatan digunakan untuk menyalurkan
informasi antar lokasi
2. DTE = Data Terminal Equipment
Peralatan tempat informasi masuk dan
keluar diatur bagi pemakai maupun komputer
DCCU = Data Communication Controller
Unit
Sistem
yang mengatur hubungan dengan peralatan komunikasi data. Dan merupakan bagian
integral yang baku dari sistem komunikasi data sehingga tidak dapat
diidentifikasi secara terpisah.Bertugas
:
1. Membentuk antarmuka antara system I/O
bus dan modem
2. Mengendalikan sinyal antarmuka modem
dan konversi level sandi sinyal agar sesuai dengan antarmuka
3. Mengubah data yang akan dikirimkan
menjadi sinyal serial dan sebaliknya
4. Melakukan pengujian kesalahan (parity,
longitudinal / BCC)
5. Mengatur error recovery dengan mekanisme
retry
6. Melakukan sinkronisasi karakter baik
dengan cara start / stop maupun dengan karakter SYN
7. Melakukan bit sinkronisasi untuk
controller asinkron
8. Mengendalikan prosedur dengan melacak
karakteer transmision control
Contoh DCCU antara lain, I/O Controller dan pengendali terminal.
Beberapa
macam terminal yang umum :
·
Keyboard - printer
·
Keyboard - video display
·
Line Printer
Metode akses
:
Suatu cara yang digunakan oleh jaringan
untuk mengakses data yang diperolehnya karena dalam berkomunikasi perlu adanya
pengaturan jalur jaringan agar data tidak bertabrakan, sehingga data dapat
sampai tujuan dengan benar.
- Protokol LLC = Logical Link Control
Dibuat oleh IEEE 802 standar and
Committee. Protokol hubungan data yang digunakan
untuk jaringan area lokal yang berorientasi pada bit.
- Protokol CSMA/ CD = Carrier Sense
Multiple Access / Collision Detection
Menggunakan teknologi yang memungkinkan
node dalam LAN memperoleh kontrol sirkuit komunikasi. Dan menggunakan frame
sebagai format data dasar, banyak digunakan pada topologi bus yaitu untuk
mendeteksi apakah terjadi tabrakan data, jika ya maka terminal pengirim yang
mendeteksi tadi akan menghentikan pengiriman dan menginsyaratkan waktu tunda.
Pengirimannya secara acak, sehingga meminimumkan terjadi kembali tabrakan. Jika
waktu tunda sudah habis, terminal mencoba kembali untuk mengirimkan datanya.
Setiap akan mengirimkan data, harus
dilihat dahulu jalurnya, apakah jalur tersebut kosong ataukah penuh. Dan jika
terjadi tabrakan, maka seluruh data harus mundur kembali pada tempatnya.
Didasarkan pada pesan yang ditempatkan
pada sirkuit komunikasi LAN yang bersikulasi sampai ia dibutuhkan oleh stasiun
yang menghendaki-nya untuk mengirim pesan. Stasiun mengubah status token dari
bebas menjadi sibuk dan memasukkan pesan ke token.
Terdiri dari :
- Free token yaitu paket token yang siap
untuk digunakan oleh terminal dalam mengirimkan data ke terminal lainnya.
- Busy token yaitu paket token yang
sedang digunakan oleh suatu terminal dalam mengirimkan data ke terminal
lainnya.
Jenis-jenis standar :
1. standar X.25 dari CCITT
menggunakan model OSI sebagai dasar
kerjanya, dikenal sebagai “interface between data terminals operating in the
packet mode on public network” dan mencakup 3 layer pertama dari model OSI.
2. standar X.21 dan X.21 bus atau standar
ANSI X3.69 dan ANSI X.21
hubungan secara fisik point to point
antar peralatan yang menggunakan teknik digital dlam pengiriman / pertukaran
data dan untuk interface sinkron bagi jaringan umum.
3. standar HDLC untuk X.25
ketentuan untuk pelaksanaan kendali
hubungan data, yaitu pemisahan antara data dengan derau, melacak adanya error
pada pengiriman data, memungkinkan pengulangan pengiriman data yang error dan
pelaksanaan secara transparan / tidak disadari pemakai.
4. standar V.24 dari CCITT atau RS-232-C
dari EIA
ketentuan untuk layer fisik saja,
tetapi jarak antar peralatan tidak boleh terlalu jauh terutama untuk pengiriman
data berkecepatan tinggi.
5. standar 20 ma current loop dari
perusahaan Teletype Corporation
ketentuan untuk layer fisik saja,
tetapi jarak antar peralatan tidak boleh terlalu jauh terutama untuk pengiriman
data berkecepatan tinggi.
6. standar RS-422A dari EIA atau V11-X.27
dari CCITT
memungkinkan jarak antar peralatan yang
cukup jauh tetapi kecepatan pengiriman data tidak terlalu tinggi.
7. standar IEEE 802 dari IEEE untuk CON
perkembangan dengan ethernet yang hanya
memuat ketentuan untuk layer fisik dan data link saja.
a. IEEE 802.1
Mendefinisikan semua dokumen kontrol
arsitektur dari standar 802 yang mencakup banyak penginterfacean dari jaringan
lain.
b. IEEE 802.2 / Protokol LLC
Mendefinisikan lapisan data link yang
dilengkapi dengan kontrol link point to point antara peralatan pada tingkat
protokol.
c. IEEE 802.3 CSMA/CD Baseband Bus /
Ethernet 802.3
Menggunakan metode akses CSMA/CD yang
menentukan teknik yang digunakan pada peralatan pada bus agar dapat
bertransmisi ketika interface media menentukan bahwa tidak ada peralatan lain
yang siap ditransmisikan. Merupakan standar perkabelan jaringan.
d. IEEE 802.4 Token Passing Bus
Menggunakan akses token bus yang
menentukan metode operasi dimana tiap peralatan pada topologi bus hanya
bertransmisi jika ia menerima pesan.
e. IEEE 802.5 Token Passing Ring
Menggunakan akses token ring untuk
melewatkan pesan diantara workstation.
f. IEE 802.6 MAN
Menggunakan teknik jaringan MAN sebagai
standar untuk jaringan yang jarak antar stationnya lebih dari 5 km dan meliputi
standar untuk transmisi data, suara dan gambar / video.
g. IEEE 802.11
Standar perkabelan jaringan yang
menggunakan wireless
8.
ANSI/EIA/Tia
568-1991
Tentang commercial building
telecommunications cabling standard / structured cabling.